SURABAYA – Inovasi pemanfaatan puntung rokok sebagai media hidroponik dan biopestisida mengantarkan Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Airlangga lolos pendanaan Kemenristek Dikti. Ide dalam pembuatan PKM tersebut berawal dari keluhan masyarakat karena tingkat perekonomian rendah.
Tim PKM-Pengabdian Masyarakat terdiri dari Niken Agustina, David Vincentius, Evan Gabriel Nababan, Fany Zumrotul Faizah, dan M. Rofiqi Azmi. Atas lolosnya pendanaan itu, Niken mewakili tim menyampaikan terima kasih atas bimbingan dan dukungan dari dosen pembimbing Mochamad Zakki Fahmi SSi MSi PhD.
Belum Maksimalnya Program PKK
Niken menerangkan bahwa keluhan masyarakat di Desa Purut, Kecamatan Lumbang, Probolinggo disebabkan karena sebanyak 60 persen masyarakat menggarap lahan orang lain. Dengan keterbatasan lahan tersebut, salah satu masyarakat Desa Purut yang bernama Ibu Hayati memanfaatkan sedikit lahannya untuk budidaya sayuran hidroponik.
Baca juga:
UB dan Densus 88 Deklarasi Anti Radikalisme
|
“Namun usaha budidaya tersebut tidak membuahkan hasil karena keterbatasan informasi dan pengetahuan yang dimiliki Ibu Hayati, ” jelas mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR itu pada Selasa (2/8/2022).
Ibu Hayati, sambungya, tergabung dalam organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Desa Purut, Probolinggo. PKK tersebut masih pasif karena 21 dari 24 jumlah ibu PKK, merupakan ibu rumah tangga yang tidak berpenghasilan.
Pada poin ke-9 program PKK yaitu kelestarian lingkungan hidup belum terlaksana dengan baik pada PKK Desa Purut. Hal itu karena banyak ditemukan limbah puntung rokok yang berserakan. “Padahal limbah puntung rokok tersebut bisa dimanfaatkan, ” lanjutnya.
Puntung Rokok sebagai Media Hidroponik
Tim UNAIR datang memberikan solusi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Purut, Probolinggo dengan memanfaatkan potensi limbah puntung rokok yang ada. Mereka merancang gagasan berjudul HYDROPLANT YUK : Program Inovatif Sistem Media Hidroponik dan Biopestisida Berbasis Limbah Puntung Rokok dalam Upaya Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Desa Purut.
Ide gagasan dalam program PKMPM tersebut diharapkan dapat memberikan informasi, edukasi, dan pembinaan kepada ibu-ibu PKK dalam memanfaatkan limbah sehingga dapat bernilai jual. Selain itu, melalui program PKMPM, semoga dapat mendorong ibu-ibu PKK untuk membangun kewirausahaan yang berkelanjutan melalui pembentukan POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) TERPADU.
“Semoga program dapat meningkatkan softskill ibu-ibu PKK dan memberikan gambaran untuk membuat program yang lebih kreatif yang mampu meningkatkan pendapatan setiap keluarga di Desa Purut, ” harapnya.
Mahasiswa asal Jombang itu berpesan kepada mitra, apabila program PKM tersebut selesai, harapannya masyarakat dapat melanjutkan program secara mandiri dan memajukan Posdaya yang sudah dibentuk sebagai identitas keunikan desa purut. “Saya melihat ibu-ibu PKK sangat semangat menjalankan program. Semoga program PKM ini dapat terlaksana dengan baik, ” tutupnya.
Penulis : Sandi Prabowo
Editor : Binti Q. Masruroh