Anti Buku Bajakan, Mahasiswa UNAIR Hadirkan Website Penjualan Buku dengan Legit Check

SURABAYA – Penyebaran dan penjualan buku bajakan telah berada pada taraf yang mengkhawatirkan. Selain merugikan banyak pihak, buku bajakan kini juga secara bebas diperjualbelikan di marketplace. Kemudahan akses dan harga yang lebih murah, seseorang memiliki kesempatan menjual dan menyebarkan lebih banyak lagi buku bajakan.

Keresahan itu menginisiasi mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), Muhammad Yusuf Zaidan, Abraham Christariana P, M.Rifqi Harjono, dan Satrio Dwi Naryo yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), untuk menciptakan Bookenlight, Sabtu (30/7/2022).

Baca juga: Tjujuk Sunario Lepas Siswa Papua yang Jadi Anak Asuh Pemkot Blitar

Bookenlight merupakan sebuah wadah penjualan buku bekas original dengan harga bersaing. “Jadi ini merupakan langkah kami dalam mengantisipasi peredaran buku bajakan, ” sebut Zaidan selaku ketua kelompok.

Pionir Penjualan Buku dengan Legit Check

Baca juga: Cerita Rizalnutritionist dari UNAIR Menuju Cornell University

Buku-buku bekas yang akan diperjualbelikan, akan melalui proses pengecekan keaslian atau yang biasa disebut dengan legit check. “Kami memastikan bahwa buku yang kami jual merupakan buku bekas yang original, bukan bajakan, ” tambahnya.

Baca juga: Mas Dhito Ajak Disdik Gotong Royong Terjun Bantu Korban Longsor

Inovasi ini diklaim sebagai salah satu pionir dalam perkembangan penjualan buku bekas original di Indonesia.

#IndonesiaAntiBukuBajakan

Baca juga: Ratusan Siswa Siswi MI Al Falah Desa Pagu Kec Wates Kediri Gelar Doa Bersama dan Sholat Ghaib untuk Eril Anak Kang Emil

Mengusung tagar IndonesiaAntiBukuBajakan, Zaidan berharap langkah kecil yang ia dan tim lakukan dapat berkontribusi menyadarkan masyarakat untuk membeli buku original. Mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah tersebut berharap suatu saat penyebaran buku bajakan akan menurun. Sehingga, memicu kuantitas dan kualitas karya yang lebih baik dari penulis di Indonesia.

Raih Pendanaan Kemendikbud Ristek

Baca juga: Tangis Haru Fia Saat Memilih Sekolah dan Dibiayai oleh Mas Dhito

Kelompok PKM-K yang dibimbing oleh Usma Dian Nur Rosyidah SS MA tersebut diketahui berhasil meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). “Saat ini kami sedang melakukan pengembangan website sebagai marketplace untuk mempermudah pembeli dalam melakukan transaksi, ” sebutnya.

Zaidan juga meminta dukungan dan doa restu untuk segala tahapan yang sedang ia dan tim jalani. Saat ini ia dan tim juga tengah melaju ke seleksi berikutnya yaitu Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) dan dapat mengharumkan nama UNAIR di mata nasional. (*)

Penulis : Stefanny Elly

Editor : Binti Q. Masruroh